Pelari: Hentikan 10 Hal Ini
- Ngambil Dari Telegram @cleezville
- Jun 9, 2016
- 4 min read
Sebagai pelari, ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan performa, seperti makan sehat dan meningkatkan kualitas tidur. Tapi bagaimana dengan kebiasaan buruk yang justru dapat menghambat usaha kita. Berikut ini adalah beberapa hal yang tanpa sadar sering dilakukan pelari dan bagaimana untuk menghindarinya:
1. Berhenti mengenakan sepatu yang salah. Mengenakan jenis sepatu lari yang salah untuk kaki dan gaya berlari kita dapat menyebabkan cedera. Jika kita belum pernah melakukan analisis terhadap gaya berlari kita, kita dapat pergi ke toko khusus olahraga lari, di mana mereka dapat mengarahkan dan merekomendasikan sepatu lari yang tepat untuk kita. Kita juga perlu memastikan bahwa kita memakai sepatu dengan ukuran yang tepat – idealnya kenakan sepatu dengan setidaknya setengah ukuran lebih besar dari ukuran sepatu kita biasanya. Kaki kita akan membesar ketika kita berlari sehingga ada baiknya untuk memiliki ruang ekstra dalam sepatu untuk menghindari kuku kaki menjadi hitam dan lecet. 2. Berhenti mengabaikan rasa sakit. Beberapa pelari menganggap dirinya tak terkalahkan dan terus berlari meskipun rasa sakit menghantui. Jangan membuat kesalahan dengan berpikir bahwa performa akan hilang hanya karena kita tidak berlatih beberapa kali. Nyeri merupakan sinyal dari tubuh kita bahwa ada sesuatu yang salah dan istirahat biasanya menjadi cara pemulihan yang terbaik. Jika kita terus memaksakan diri berlari saat cedera, cedera tersebut kemungkinan besar justru akan bertambah buruk. 3. Berhenti mengkonsumsi makanan apa pun yang kita inginkan. Seringkali sebelum dan setelah long run kita makan berlebihan dengan alasan carbo-loading atau refueling. Kita membenarkan diri untuk menikmati junk food dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa kita akan atau telah berlari jauh dan layak mendapatkannya. Ini merupakan cara mudah bagi pelari untuk menaikkan berat badannya, meskipun mereka telah melakukan semua program latihan. 4. Berhenti mengatakan, “Aku bukan pelari sejati.” Bart Yasso, marathoner, peraih Running USA Hall of Champions, serta Chief Running Officer di majalah Runner’s World, berkata “Saya sering mendengar seseorang berkata saya bukan pelari sejati. Kita semua pelari, hanya saja beberapadarikita berlari lebih cepat daripada yang lainnya, tapi saya tidak pernah bertemu seorang pelari palsu.” Seperti yang dikatakan Bart Yasso, kita pasti sering mendengar orang mengatakan bahwa mereka bukanlah pelari sejati, walaupun beberapa dari mereka bahkan telah berlari dan berlomba selama bertahun-tahun. Kita tidak perlu berlari sejauh puluhan kilometer untuk menjadi seorang pelari sejati. Jika kita berlari dengan teratur – tidak peduli seberapa cepat atau seberapa jauh – kita dapat dengan bangga menyebut diri kita adalah seorang pelari. 5. Berhenti melewatkan pemanasan. Kita kadang-kadang melewati atau terburu-buru dalam melakukan pemanasan karena kita hanya memiliki waktu yang singkat atau kita sangat bersemangat untuk segera memulai latihannya. Tapi mengabaikan pemanasan sering mengakibatkan rasa nyeri atau merasa tegang saat menjalani beberapa interval kecepatan di bagian awal. Tidak peduli apa pun jenis latihan lari yang kita lakukan, sangat penting untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk membuat darah kita mengalir dengan ideal dan otot-otot kita siap untuk memulai latihan. 6. Berhenti berlari tanpa minum. Kita tahu ada beberapa pelari yang tidak mau minum air saat sedang berlari karena mereka berpikir akan mendapatkan side stitch. Dan ada juga yang beranggapan menghindari water station saat perlombaan akan membantu mereka menghemat waktu. Tapi jika kita berlari lebih dari 30 menit, kita benar-benar perlu minum demi menghindari terjadinya dehidrasi. Rekomendasi aturan cairan bagi pelari adalah kita harus minum ketika mulut kita kering serta saat merasa perlu untuk minum, bahkan jika kita belum merasa terlalu haus. 7. Berhenti berlari dengan perut yang kosong. Walaupun beberapa pelari bisa berlari dengan perut kosong, namun kita akan berlari lebih kuat jika kita sudah makan sesuatu sebelumnya. Idealnya, kita dapat mengkonsumsi makanan ringat setidaknya 90 menit sebelum berlari, sehingga tubuh memiliki waktu untuk mencerna makanan kita dan kita tidak akan merasa ‘penuh’ selama berlari. Tetapi ini jelas tidak cocok untuk semua orang, terutama pelari pagi. Jika kita berlari di pagi hari dan akan berlari kurang dari satu jam, kita bisa saja berlari tanpa sarapan. Tapi kita masih harus memastikan bahwa kita terhidrasi dengan baik sebelum kita mulai berlari. Jika kita berlari lebih dari satu jam atau melakukan latihan kecepatan dengan intens, dan kita melakukannya di pagi hari, yang terbaik adalah memaksa diri kita untuk bangun satu setengah jam lebih awal untuk menyantap makanan kecil. Sarapan 300-500 kalori dengan komponen utama karbohidrat akan memastikan kita berlari dengan cadangan energi yang cukup. Jika kita akan berlari dengan jarak yang jauh dan kita benar-benar tidak punya waktu atau perut kita merasa tidak enak jika kita makan sebelum berlari, cobalah makan sesuatu yang kecil, seperti energy gel, sekitar 30 menit menjelang kita berlari. 8. Berhenti membandingkan diri kita dengan pelari lainnya. Akan selalu ada seseorang yang dapat berlari lebih cepat atau lebih jauh dari kita. Jangan memberikan diri sendiri stres yang berlebihan dengan membandingkan diri dengan pelari lainnya atau menjadi kecil hati karena kita tidak bisa menandinginya. Sebaliknya, kita dapat berpikir tentang berapa banyak kemajuan yang telah KITA buat sejauh ini. Amby Burfoot, pemenang Boston Marathon di tahun 1968, memberikan sebuah kutipan yang bagus: “Dalam berlari, tidak peduli seberapa cepat atau lambat kita terhadap orang lain. Kita mengatur kecepatan kita sendiri dan kita mengukur kemajuan kita sendiri. Kita tidak akan kalah dalam sebuah lomba karena kita tidak berlari melawan orang lain. Kita hanya berlari melawan diri sendiri dan selama kita berlari, kita menang.” 9. Berhenti terjebak dalam rutinitas. Apakah kita berlari dengan pola yang selalu sama, berlari 3 mil secara berulang setiap harinya pada kecepatan yang sama? Kita harus mengubah ketinggian, jarak, dan kecepatan berlari kita. Ini tidak hanya akan membantu kita mencegah kebosanan, kita juga dapat meningkatkan kualitas berlari kita dengan variasi rute berbukit, latihan speed work, dan lari jarak jauh seminggu sekali. 10. Berhenti mengharapkan PR dalam setiap perlombaan. Ketika kita pertama kali mengikuti perlombaan, tidak terlalu sulit untuk terus meningkatkan dan menetapkan rekor pribadi yang baru (PR/Personal Record, atau PB/Personal Best) setiap kali kita lomba. Lalu kita akhirnya akan mencapai masa stabil ketika akan menjadi semakin sulit untuk memecahkan waktu terbaik kita. Dan memberikan tekanan pada diri sendiri untuk terus menjadi lebih cepat dan lebih cepat lagi dapat menyedot semua kesenangan dari berlari dan berlomba. Walaupun tetap baik bagi kita untuk menetapkan tujuan pada lomba tertentu dan bekerja keras untuk mencapainya tapi tidak kalah pentingnya untuk bersikap realistis dan pastikan tujuan kita sesuai dengan kemampuan dan upaya latihan yang kita lakukan.
Comentários